Minggu, 01 April 2012

Bentō (べんとう)

  A.   PENGERTIAN

Bentō (弁当 atau べんとう) atau o-bentō adalah istilah bahasa Jepang dari bekal makanan yang berupa nasi, lauk pauk serta sayuran. Di Negara kita lebih di kenal sebagai nasi bungkus bukan Bentō. Bentō di kemas secara praktis sehingga dapat dibawa kemana-mana dan dapat di makan di tempat manapun dan cocok untuk sarapan, makan siang di sekolah maupun makan malam di tempat kerja untuk yang sudah bekerja atau untuk bekal piknik pun juga bisa.
Bentō biasanya di kemas untuk satu orang atau sendiri walaupun dalam arti luas Bentō adalah bekal makanan untuk keluarga atau kelompok/banyak orang. Bentō biasanya disiapkan sendiri di rumah jika akan berpergian atau membelinya di toko-toko yang menyediakan Bentō dengan berbagai macam pilihan makanan. Jadi, jika kita malas atau tidak sempat membuatnya kita bisa tinggal membelinya. Ketika kita membelinya, Bentō sudah di lengkapi dengan sumpit sekali pakai, serta penyedap rasa yang disesuaikan dengan lauknya seperti kecap asin atau saus uster dalam kemasan mini.
Bentō memiliki ciri khas tersendiri yaitu Bentō memiliki unsur seni didalamnya sehingga pengaturan warna makanan dan jenis lauk harus ditata sedemikian rupa agar Bentō sedap dipandang serta menggugah selera dan ketika kita melihatnya nafsu makan kita akan bertambah. Kemasan Bentō selalu memiliki tutup dan wadah Bentō bisa berupa kotak ataupun nampan segi empat dari plastik, kotak roti ataupun kotak kayu hasil kerajinan tangan yang dipernis. Ibu rumah tangga di Jepang di anggap perlu terampil menampilkan Bentō, walaupun Bentō dapat di beli dimana-mana. Jadi, Ibu rumah tangga disana dituntut untuk memiliki kreatifitas yang tinggi dalam menampilkan Bentō. Di Indonesia Bentō mulai di populerkan sejak munculnya restaurant cepat saji Hoka Hoka Bento di Indonesia tahun 1985


 B.   SEJARAH

Cikal bakal Bentō di Jepang berasal dari Zaman Kamakura(1185 - 1333), orang Jepang mulai mengenal makanan praktis berupa nasi yang di tanak lalu di keringkan. Makanan ini disebut Hoshi-ii (nasi kering) dan di bawa di dalam tas kecil. Hoshi-ii bisa di makan begitu saja maupun direbus menggunakan air terlebih dahulu. Pada Zaman Azuchi Momoyama (1568 - 1600), orang Jepang sudah mulai senang makan di luar rumah, dan kotak kayu kerajinan tangan yang di pernis di gunakan sebagai wadah untuk membawa makanan. Bentō mulai di kenal sebagai makanan praktis dalam acara Hanami atau Sodō (upacara minum teh). 
Pada zaman Edo (1603 – 1867), kabudayaan Bentō sudah mulai meluas di kalangan masyarakat banyak dan berkembang pesat. Orang Jepang yang berpergian atau berwisata membawa bekal makanan praktis yang disebut koshibentō (bentō di pinggang). Isinya adalah beberapa onigiri yang dibungkus daun bambu atau nasi didalam kemasan anyaman bambu yang diikatkan dipinggang. Salah satu jenis Bentō yang popular dikalangan masyarakat Jepang yang menonton pertunjukkan noh dan kabuki adalah makunouchi Bentō. Bentō dimakan sewaktu pergantian layar (maku) sehingga di namakan makunouchi. Di Zaman Edo, cara memasak, mengemas dan menyiapkan Bentō untuk acara Hanami dan Hinamatsuri sudah diterbitkan didalam buku resep masakan.  
Penjualan paket nasi yang disebut Ekiben telah dimulai sejak Zaman Meiji. Ekiben dimaksudkan untuk dinikmati di atas kereta api dan merupakan hidangan khas dari daerah tempat stasiun kereta api tersebut berada. Stasiun KA Utsunomiya (Prefektur Ibaraki) merupakan salah satu stasiun yang mengklain sebagai penjual Ekiben yang pertama. Pada 16 Juli 1885, di stasiun Utsunomiya di jual Ekiben berupa dua onigiri berisi umeboshi dan potongan asinan lobak (takuan) dengan pembungkus daun bambu. Bekal Bentō yang dibawa murid dan guru juga mulai popular pada Zaman Meiji. Jam pelajaran baru selesai pada petang hari, dan sekolah-sekolah belum mempunyai kafetria atau dapur yang menyediakan makan siang. Selain Bentō berisi nasi, penjual Bentō juga menyediakan Bentō ala Eropa yang berisi sandwich. 
Pada Zaman Taisho (1912 – 1926), perbedaan kaya-miskin yang tajam setelah Perang Dunia I menimbulkan gerakan sosial untuk menghentikan kebiasaan membawa Bentō ke sekolah. Bentō dituduh sebagai pamer kekayaan bagi anak orang kaya yang mampu membawa Bentō ke sekolah. 
Pada awal Zaman Showa, kotak dari alumunium untuk membawa Bentō sangat di gemari orang Jepang dan merupakan barang yang mewah. Setelah perang dunia II, tradisi membawa Bentō secara berangsur – angsur hilang sejalan dengan semakin banyaknya sekolah yang menyediakan ransum makan siang. 
Bentō kembali popular di tahun 1980-an setelah dikenal kemasan kotak plastik polistirena sekali pakai, oven microwave dan semakin meluasnya toko kelontong 24 jam. Sementara itu, Bentō buatan ibu telah di gemari kembali lagi, dan tradisi membawa Bentō dari rumah hidup kembali. Keahlian membuat Bentō untuk anak – anak merupakan kebanggaan tersendiri bagi ibu rumah tangga. Lauk seperti nori dan sosis di potong – potong atau di gunting untuk dijadikan hiasan seperti daun, bunga, binatang hingga karakter anime.



C.    JENIS JENIS 
 
ü  Shōkadō bentō (松花堂弁当)
Shōkadō bentō adalah Bentō yang dihidangkan didalam kotak kayu kerajinan tangan yang dipernis dengan tutup yang bisa menutup dengan rapat, dan didalamnya terdapat pembatas untuk membagi kotak menjadi 4 bagian.
ü  Chūka bentō (中華弁当, bentō masakan Cina)
Chūka bentō  adalah kemasan bentō yang berisi masakan Cina
ü  Kamameshi bentō (釜飯弁当, bentō nasi periuk)
Kamameshi bentō adalah bentō yang menggunakan periuk tanah liat sebagai wadahnya.
ü  Makunouchi bentō (幕の内弁当)
                        Makunouchi bentō adalah bentō tradisional yang berisi nasi dan lauk. 
ü  Noriben (海苔弁)
Noriben  adalah Bentō yang berisi nasi kemudian ditutupi nori yang sudah dicelupkan ke dalam kecap asin.
ü  Hinomaru bentō (日の丸弁当)
Hinomaru bentō  adalah Bentō yang hanya terdiri dari nasi putih dan sebuah umeboshi yang diletakkan di tengah-tengah seperti bendera Jepang
ü  Shidashi bentō (仕出し弁当, bentō kiriman)
Shidashi bentō adalah Bentō yang tidak dibuat di rumah, melainkan dibeli di penjual bento atau rumah makan.
ü  Hayaben (早弁 bentō lebih awal)
Hayaben  adalah Perbuatan murid sekolah yang memakan bentō sebelum waktu makan siang tiba.
ü  Soraben (空弁 bentō udara)
Soraben adalah Bentō yang dijual di bandara.
ü  Rokeben (ロケ弁 bentō lokasi)
Rokeben   adalah Bentō yang disediakan di lokasi syuting film atau acara televisi.
ü  Aisai bentō (愛妻弁当 bentō istri tercinta)
Aisai bentō   adalah Bentō yang disiapkan istri di rumah untuk suami di kantor.
ü  Reitō mikan (冷凍ミカン jeruk beku)
Reitō mikan  adalah Pencuci mulut berupa jeruk yang dibekukan dan dijual di stasiun KA atau di atas KA bersama ekiben.
ü  Kamaneshi bentō 
Kamaneshi bentō adalah bentō yang dijual di stasiun-stasiun di perfektur Nagano. Kotak bentō  ini terbuat dari tanah liat dan merupakan salah satu souvenir unik dari perfektur Nagano.
ü  Sake bentō 
Sake bentō  adalah bentō yang makanan utamanya irisan salmon bakar
ü  Shushizume
Shushizume adalah bentō  yang isinya sushi sesuai dengan makna namanya
ü  Hokaben
Hokaben adalah sejenis bentō  yang dijual di toko waralaba “Hokka – Hokka Tei”

F.    TIPS DAN TRIK MENYIAPKAN BENTŌ

  1. Bagi bahan makanan ke dalam ukuran proporsional. Saat menyiapkan Bentō, ada dua cara untuk melakukan pembagian makanan. Cara pertama, bagi kotak dengan perbandingan 4:3:2:1 atau 4 bagian untuk nasi, 3 bagian untuk masakan, 2 bagian untuk sayuran, dan 1 bagian untuk salad atau dessert. Cara kedua, bagi makanan dengan perbandingan 1:1 atau 1 bagian untuk nasi dan 1 bagian untuk masakan
  2. Tata makanan ke dalam kotak makanan. Pisahkan bagian – bagian makanan dengan penyekat yang bisa di lepas atau menggunakan kotak makan dengan penyekat permanen. Kita juga bisa menata makanan menggunakan penyekat dari makanan itu sendiri. Sesuaikan ukuran makanan dengan orang yang memakan Bentō. Gunakan cetakan muffin kecil untuk Bentō anak – anak dan mangkuk yang lebih besar untuk orang dewasa
  3. Be Creative. Jangan ragu untuk menggunakan warna – warna cerah untuk makanan yang akan di buat sebagai hiasan. Hiasan dengan warna yang cerah akan membangkitkan selera makan. Kita juga bisa menggunkan perwarna – pewarna alami seperti daun suji, kunyit atau edamame, nori, keju, telur, wortel, tomat, dan sayuran – sayuran berwarna cerah lainnya juga bisa kita gunakan.
  4. Atur posisi makanan dalam kotak makan. Pertama, masukkan makanan utama seperti nasi atau bihun ke dalam kotak makan. Kedua, masukkan lauk dan tata sesuai proporsinya. Ketiga, masukkan sayur tambahan. Dan terakhir, masukkan makanan penutupnya. Kalau makanan penutup yang kita sajikan memiliki rasa yang tajam, jangan lupa menggunkan penyekat agar tidak mengkontaminasi rasa lauk lainnya.
  5. Atur makanan dengan bentuk atau desain pola yang mencolok dan menarik. Kita bisa menggambar desain makanan ini terlebih dahulu untuk membantu kita menjaga bentuk Bentō. Menghias Bentō sesuai dengan tema misalnya kartun, manga, anime, atau warna tertentu yang akan di buat juga akan sangat membantu. Jaga penyekat makanan dengan cermat. Kekontrasan warna, tekstur dan bentuk makanan perlu di perhatikan satu dengan yang lainnya.
  6. Jangan menyimpan masakan dengan bumbu yang bertolak belakang secara berdampingan, misalnya salad dengan sambal. Cobalah untuk membuat wajah binatang atau bentuk lain dengan makanan. Ini sulit, tetapi dengan banyak latihan, semakin lama kita akan semakin ahli. Nori  bisa di jadikan mata, wajah, bahkan bentuk paying. Sosis yang telah di gorang juga bisa membentuk sosok cumi – cumi lucu.
  7. Jangan lupa memotong buah, sayuran, atau keju membentuk bintang, bunga, atau hati. Gunakan pemotong atau pisau yang tajam atau pisau khusus pemotong buah sehingga bentuk buah semakin cantik.
  8. Simpan saus atau snack serbuk ke dalam wadah atau botol khusus. Wadah – wadah ini sangat bervarias dan dapat dengan mudah kita temukan di supermarket. Sebaiknya pilih botok atau kotak makan kecil transparan yang memiliki penutup untuk mencegah saus atau snack tumpah. 
  9. Mulailah dengan Bentō dengan bentuk sederhana. Kembangkan keahlian membuat Bentō Anda dari hal – hal kecil. Buku -  buku yang bisa membantu kita mempelajari pembuatan Bentō kini juga bisa di temukan dengan mudah. Bergabung dengan klub – klub pecinta Bentō juga akan membuat kita termotivasi untuk membuat Bentō yang unik dan memiliki cita rasa khas kita sendiri. Ada banya sekali perkakas yang juga bisa kita gunakan untuk membuat Bentō. Kita tidak perlu memiliki semua perkakas ini, cukup kumpulkan yang menurut Anda perlu Anda miliki.
  10. Jangan lupa untuk memperhatikan kadar nutrisi dan kalori dalam makanan. Sosis memang gampang di bentuk tapi bagaimanapun juga ini adalah makanan olahan. Akan ebih sehat jika kita bisa membuat bakso atau sosis sendiri. Jika kita tidak memungkinkan, ganti sosis dengan cumi – cumi atau bola – bola daging yang lebih mudah di buat.   

Tidak ada komentar:

Posting Komentar